Kamis, 29 Desember 2011

TUGAS TEKNOLOGI INFORMASI (TI)


Kali ini saya akan memposting tugas Teknologi Informasi (TI), yang mana tugas itu meresum jurnal bertema Bioinformatic of Aquaculture. Adapun jurnal yang saya pilih adalah PEMBERIAN PAKAN DENGAN ENERGI YANG BERBEDA TERHADAP
PERTUMBUHAN BENIH IKAN KERAPU TIKUS (Cromileptes altivelis )

Bioinformatics adalah (ilmu yang mempelajari) penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis. Bidang ini mencakup penerapan metode-metode matematika, statistika, dan informatika untuk memecahkan masalah-masalah biologis, terutama dengan menggunakan sekuens DNA dan asam amino serta informasi yang berkaitan dengannya.
Ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis) adalah jenis ikan karang yang hanya hidup


dan tumbuh cepat di daerah tropis. Memiliki ciri khasnya terletak pada bentuk
moncong diujung depan kepala yang menyerupai bebek sehingga disebut kerapu bebek
atau kerapu tikus, mempunyai nilai ekonomi yang tinggi ( Akbar dan Sudaryanto, 2001). Meningkatkan produksi ikan kerapu tikus salah satunya adalah dengan meningkatkan
manajemen pakan ikan. Pakan merupakan unsur terpenting dalam menunjang pertumbuhan
dan kelangsungan hidup ikan. Pakan berenergi adalah pakan yang mengandung
energi yang tinggi. Energi yang tinggi dapat memperbaiki konversi pakan dan
pertambahan berat badan ikan kerapu tikus. Menurut Mudjiman (2004) ikan
membutuhkan energi untuk pertumbuhan, aktivitas hidup dan perkembangbiakan. Ikan
menggunakan protein sebagai sumber energi yang utama, sumber energi kedua yang
digunakan adalah lemak sedangkan karbohidrat menjadi sumber energi yang ketiga.


            Dalam jurnal ini masalah yang diangkat adalah Apakah pemberian pakan dengan kandungan energi yang berbeda – beda dapat
meningkatkan pertumbuhan pada benih Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis )??????
Penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Dimana prosedur penelitiannya adalah sebagai berikut:
1.      Rancangan penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
2.      Parameter uji utama
Yang dimaksud disini adalah penghitungan pertumbuhan.
3.      Laju pertumbuhan harian
Penghitungan laju pertumbuhan harian digunakan rumus yang dikemukakan oleh
Huismann (1976), sebagai berikut :
Wt = Wo ( 1 + 0,01a )t
4.      Efisiensi pakan
Efisiensi Pakan adalah nilai perbandingan antara pertambahan bobot dengan pakan
yang dikonsumsi yang dinyatakan dalam persen.
5.      Kandungan lemak pada ikan
Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa nilai kandungan lemak  pada ikan.
6.      Kelengsungan hidup (SR)
Merupakan persentase jumlah benih ikan kerapu tikus yang
masih hidup, setelah diberi pakan.
7.      Parameter penunjang
Parameter penunjang yang dimaksud adalah kualitas air yaitu:
suhu, pH, oksigen terlarut, amoniak dan salinitas yang dilakukan pada awal, pertengahan
dan akhir penelitian.
Prosedur Kerja
1.      Persiapan akuarium dan air media pemeliharaan.
2.      Persiapan ikan uji.
3.      Pembuatan Pakan Berenergi Tinggi
4.      Cara Penimbangan Ikan
5.      Pemeliharaan Benih Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis )
6.      Analisis Data


Pada hasil dan pembahasan memaparkan tentang grafik laju pertumbuhan ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis ). Pertumbuhan dalam istilah sederhana dapat diartikan sebagai pertambahan ukuran panjang atau berat dalam suatu waktu. Dimana pada grafik menunjukkan pertumbuhan berat rata- rata ikan kerapu tikus dengan kandungan energi yang berbeda - beda. Grafik pertumbuhan juga menunjukan rata – rata pertumbuhan semakin meningkat dengan bertambahnya waktu pemeliharaan walaupun diketahui kadar energi pada pakan meningkat.. Dipaparkan juga tentang kandungan lemak pada ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis ), efisiensi pakan, kelangsungan hidup, dan kualitas air.


Ingin tahu lebih lengkapnya???klik disini
terima kasih, :):)
 

Kamis, 15 Desember 2011

Penerapan Teknologi Dalam Budidaya Perairan


Budidaya perairan?pasti ada subyek dan obyeknya…
Kalu ada subyek dan obyek tentunya juga ada predikat dan keterangannya. Untuk subyeknya pasti pembudidaya itu, untuk obyek yang pasti mahluk hidup (bisa flora maupun fauna). Sedangkan untuk predikat sendiri pasti proses kegiatan budidayanya. Lalu keterangannya????
Ehm….untuk keterangan proses budidaya perairan sendiri bisa tempat, waktu, sebab akibat dan bahkan yang lainnya.
Akan lebih spesifik lagi saya akan menjelaskan tentang keterangan tempat. Tempat???
Habitat??tempat tinggal?? Itu semua ternyata sama. Semua mahluk hidup pasti hidup disuatu tempat, dimana dijadikan sebagai tempat tinggal untuk melangsungkan hidupnya. Tempat untuk budidaya = habitat budidaya = wadah budidaya. Memiliki arti bahwa mahluk hidup yang dibudidayakan tentunya membutuhkan tempat untuk tinggal mereka bahkan melangsungkan hidup mereka. Lalu criteria yang cocok untuk tempat budidaya??tentunya baik untuk mahluk hidup itu….
Tapi akan lebih tahu lagi, saya akan memaparkan resume dari sebuah jurnal berjudul  Kesesuaian Lahan Budidaya Tambak Di Kecamatan Watubangga Kabupaten Kolaka, Sulawesi Utara.
Pemilihan lokasi yang tepat merupakan salah satu factor kunci dalam budidaya. Salah satu metode yang digunakan dalam pemilihan lokasi budidaya adalah aplikasi system informasi geografis. (Meaden dan Kapetsky, 1991; Karthik, et all,. 2005). Keuntungan dalam metode ini dalah dapat dilakukan analisis kesesuaian lahan dalam waktu yang relative cepat dengan cakupan wilayahnya yang relative luas serta biayanya yang relative murah (Quintero dan Marmel, 1991).Hal – hal yang diperhatikan dalam pemilihan lokasi budidaya adalah karakteristik tanah, kualitas air, kondisi vegetasi pantai, iklim dan kesesuaian lahan.
Untuk lebih lengkapnya teman – teman bisa buka di alamat ini isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/3108123135.pdf
Dijamin apa yang diberikan bermanfaat dan tidak akan mengecewakan……
Terima kasih